ECER, GROSIR, DROPSHIP Theraskin Farmasi, Immortal Kosmedika DLL

Kami menjual produk Theraskin dan Immortal ASLI. Be Smart terhadap HOAKS yg mempropaganda bahwa hanya barang miliknya yg asli. Kepercayaan anda adalah motivasi bagi kami untuk terus memberikan pelayanan yang
terbaik. Add pin335B5F84 untuk respon lebih cepat

Selasa, 16 Desember 2008

Menjadi Ayah Ideal

Sampai saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa tugas ayah adalah mencari nafkah dan tugas ibu adalah mengurus rumah tangga dan anak-anak dimana seorang ayah seharian berada sirumah dan seorang ibu sehari semalam berada dirumah. Tetapi seiring dengan perkembangan arus informasi dan teknologi dimana saat ini banyak para ibu juga ikut bekerja dengan tujuan yang beragam antara lain untuk membantu perekonomian keluarga, sebagai aktualisasi diri, mengisi kekosongan waktu atau bahkan hanya sekedar mengikuti tren emansipasi dengan pengertian yang salah kaprah (nggak mau kalah sama kaum Ayah). Terlepas dari itu semua, seorang ibu tetap memiliki fitrah yang tidak dapat ditolak yaitu dari mulai hamil, melahirkan, menyusui sampai mengurus rumah tangga.
Melihat fenomena ibu bekerja saat ini maka tanggung jawab mengurus rumah tangga dan anak-anak tidak lagi dapat diserahkan begitu saja kepada sang ibu tetapi harus ditangani bersama sehingga ayahpun ikut memantau perkembangan anak-anaknya. Dalam hal ini ayah dan ibu harus saling bersinergi demi mewujudkan keluarga sakinah yang didambakan.

Hasil riset dan para psikologi banyak yang menyatakan bahwa peran ayah sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Ikatan emosional antara ayah dan anak, ditentukan salah satunya oleh interaksi
antara ayah dan anak itu sendiri. Interaksi yang baik antara anak dan ayah ini, dikatakan sangat mempengaruhi kecerdasan emosional seorang anak yang membuatnya tumbuh menjadi sosok dewasa yang berhasil.

Bagaimana seorang ayah yang sibuk bekerja di luar tetap bisa mempererat dan menjalin ikatan emosional ini?, Banyak kendala yang dihadapi seorang ayah untuk meluangkan waktunya merawat anak karena kesibukan di luar.
Di bawah ini adalah tips-tips bagi Anda.

1. Persiapkan diri Anda sedini mungkin sejak istri Anda hamil
Seorang suami sudah terlibat dalam pembuahan seorang anak, yang menjadikan istrinya mengandung. Masa kehamilan selama 40minggu ini dapat Anda gunakan untuk mempersiapkan diri Anda sebagai seorang ayah. Berperan aktif lah sebagai seorang suami sekaligus calon ayah dengan membantu kehamilan istri.

Mengikuti persiapan persalinan berupa senam, membaca buku bersama mengenai kehamilan, cara merawat bayi atau berbelanja bersama untuk menyambut kelahiran sang bayi. Bila memungkinkan temanilah istri Anda dalam persalinan. Melihat langsung perjuangan istri Anda, dan detik-detik terdengarnya tangisan bayi yang lahir ke dunia ini, akan menambahkan rasa sayang dan kasih Anda baik kepada istri maupun anak Anda.

2. Ikut aktif merawat bayi
Cobalah ikut aktif merawat bayi Anda. Salah seorang peneliti menemukan bahwa para ayah yang mulai mengganti popok, memandikan, dan mengasuh bayi mereka sejak dini, akan besar kemungkinan melakukan kegiatan semacam itu pada bulan-bulan selanjutnya karena sudah terbiasa melakukannya.

Kebiasaan ikut aktif sang ayah dalam merawat bayi akan terbentuk. Anda akan menemukan saat-saat indah dalam masa ini. Anda bisa memandikan, mengganti popoknya, mengajak bermain setelah disusui dan meninabobokan. Awaknya memang sulit tetapi apabila dilakukan terus menerus maka anda akan menikmatinya, hal seperti ini lebih dikenal dengan istilah breast feeding father. Lama kelamaan bayi Anda akan semakin merasakan kehadiran Anda, mengenali sosok wajah Anda, suara Anda dan bau ayahnya.

Tips bagi ibu...,
biarkanlah suami Anda ikut merawat dan mengasuh dengan
gayanya sendiri, Anda bisa memberikan dukungan dan dorongan agar suami akan semakin perrcaya diri dalam merawat bayinya. Memberikan masukan dan membetulkan cara merawat akan menambah smooth.

Bagi keluarga yang mendapatkan pertolongan dari nenek atau saudara lainnya, usahakan lah jangan sampai menganggu porsi sang ayah dalam ikut aktif merawat bayi. Give him the space.

3. Bermain bersama
Ketika bayi Anda bertambah usia, lewatkan waktu bersama untuk bermain, membaca buku atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi bayi Anda yang mulai merangkak, mulai belajar berbicara atau berjalan. Ciptakanlah permainan-permainan yang menggairahkan, yang digemari seperti kuda-kudaan, pesawat terbang atau petak umpet, apabila anak anda sudah memasuki usia prasekolah bisa juga membacakan dongeng sebelum tidur, mewarnai atau melakukan keterampilan menggunting, menempel secara bersama-sama.

4. Terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda
Ketika anak Anda mulai beranjak usia sekolah, dia akan memulai kehidupan sosial yang baru. Usahakan terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda, dengan mengenali misalnya nama teman-temannya, dengan siapa dia bergaul, aktivitas yang dia lakukan bersama temannya atau nama guru TK/SD nya.

5. Jadilah pendengar yang baik
Kesibukan kerja terkadang membuat Anda mengabaikan cerita-cerita anak Anda. Berikan keseimbangan antar kerja dan keluarga, atau usahakan jangan membawa pekerjaan ke rumah. Luangkan waktu 5 menit saja untuk
mendengarkan celotehannya dan mengerti betul isi cerita itu.

Jangan hanya 'meng-iyakan' agar cerita anak itu lekas selesai atau mengatakan nanti ayah sedang sibuk.

Sebersit wajah kecewa akan nampak dan membuat anak akan semakin malas untuk bercerita pada anda. Akhirnya
kebiasaan bercerita dan sharing dari anak akan menghilang. Jadi jangan Anda mengeluh bila anak Anda tidak terbuka suatu hari nanti, karena kebiasaan ini dimulai dari respon Anda sebagai pendengar yang baik atau tidak.

Dengan menjadi pendengar yang baik, disamping keterbukaan, Anda akan menjadikan anak Anda dapat mengekspresikan dan cakap dalam mengungkapkan sesuatu.

6. Komunikasi yang baik
Bila Anda dinas luar atau tinggal terpisah berjauhan dengan anak Anda, usahakan lah tetap menjalin komunikasi dengan baik, melalui telepon atau chatting internet. Tunjukkan perhatian Anda, rasa sayang Anda melalui telepon, sms atau melalui surat.

Juga Anda bisa menggunakan moment ini sebagai pendewasaan bagi anak Anda. Misalnya dengan mengatakan Ayah akan pergi selama beberapa hari, ayah minta tolong yah agar Arif menjadi
anak baik dan menjaga ibu.

Anak akan merasakan dia dipercaya dan bertanggung jawab atas tugas-tugas tertentu.

7. Percayai anak Anda dan berikan kebebasan
Jadilah seorang ayah yang memberikan kebebasan dan dapat mempercayai anak Anda. Kepercayaan Anda akan menjadikan dia tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri. Janganlah mendikte dia untuk melakukan
A. Tapi cobalah memberikan dia pilihan, misalnya Arif mau A atau mau B?
Dan tetaplah membuka kemungkinan pilihan lain selama pilihan itu tidak bertentangan dengan hal prinsip.

Dari masalah yang sepele mulai dari pilihan memakai kaos kaki, baju atau memilih sekolah. Dia akan merasa dihargai dan bertanggung jawab terhadap pilihannya.

Sebagai seorang ayah, Anda bisa membimbing dan memantaunya.

8. Penuhilah sesuai kebutuhannya.
Bertambah dewasa seorang anak, akan semakin bertambah kebutuhannya, semakin beragam dan variatif. Jangan Anda paksakan dan menganggap dia masih kecil sehingga memperlakukan sebagai seorang bayi.

Mereka membutuhkan perlakuan sesuai dengan usianya.

Kebutuhan seorang bayi tentunya berbeda dengan kebutuhan seorang anak usia sekolah, juga berbeda kebutuhan anak menjelang remaja dengan kebutuhan anak usia sekolah dan seterusnya. Cobalah Anda memahami kebutuhan anak Anda, dan tidak menganggapnya sebagai your sweety selalu.
Demikianlah sedikit gambaran mengenai kiat-kiat agar Anda bisa semakin aktif berinteraksi dengan anak Anda. Jangan lewatkan masa-masa pertumbuhan itu, you won't get it back if you miss it.
Sumber Balitacerdas

"Talo....Talo....Talo....Nyanyi..."

Weekend tgl 13-14 Des kemarin kami nggak kemana-mana alias stay at home sepanjang hari, pasalnya Ayah lagi dikejar date line perbaikan penelitian naskah yang lagi digarapnya, jadilah dia duduk manis didepan laptop sambil megangin naskah kunonya sampe malem.

Sekitar jam 7 malem bunda iseng ngelongok kerjaan ayah sambil iseng komentar: “yang lagi kerja... serius banget sampe-sampe anak n istrinya dicuekin”, bunda langsung balik lagi nonton TV nemenin anak-anak. Eeh...ngga taunya beberapa detik kemudian Asa datang nyamperin ayahnya langsung menarik naskah yang masih dipegang sambil ngomong dengan nada nyuruh: “talo....talo....talo.....nyanyi...” mau nggak mau ayah langsung menuruti kemauannya sambil bengong dan senyum dikulum. Rupanya Asa yang masih kecil itu berasa kalau Ayahnya hari itu nggak sengaja nyuekin dia...

Rabu, 10 Desember 2008

GORESAN TANGAN SUFA

Sufa paling hobi menggambar, apa aja digambar. Saat ini yang paling sering digambar adalah dinosaurus. Nama-nama dinonya aja dia lebih hafal daripada ayah dan bundanya, ni dia hasil karyanya:


Gambar Sufa dibuat tgl 10 Des 08, katanya hadiah buat Ayah
.

gambar yang ini dibuat tgl 4 Des (atas) dan 2 Des (bawah), dia lagi gandrung dinosauru
s

Yang ini dibuat tanggal 1 Des 08, hadiah buat Bunda sama Ayah katanya, dia paling marah kalau gambar buatannya dikritik hihihi....

Selasa, 09 Desember 2008

SUFA DAN ASA SAAT IEDUL ADHA



Iedul Adha tahun ini seperti biasanya, kami melaksanakan sholat Ied di Masjid dekat rumah kemudian melihat proses pemotongan hewan qurban baru setelah itu kami silaturrahim ke rumah kakak tertua. Tahun ini adalah lebaran pertama kami jalankan tanpa kehadiran orang tua, karena kakeknya anak-anak meninggal bulan Desember tahul lalu (2007), kalau ibarat anak ayam kami telah kehilangan induk hehe tapi Alhamdulillah silaturrahim tetap kami jaga karena kami (bunda) merupakan keluarga besar (11 bersaudara), kebayang deh kalau lagi kumpul semua dalam satu waktu wuiiih rammme banget tapi seruuu...Sementara orang tua dari Ayah ada di Tegal jadi nggak mungkin kami pulang kampung lagi.
Kali ini kami sholat di Masjid Raya Bani Umar yang baru saja diresmikan oleh Presiden SBY Oktober 2008 lalu, dan ini merupakan penyelenggaraan Sholet Ied pertama di masjid ini. Meskipun baru namun animo masyarakat sekitar komplek Bintaro luar biasa besar, jamaah membludak, masjid yang terdiri dari tiga lantai ini dipenuhi jamaah sampai tumpah-tumpah ke halaman masjid...(aer kali tumpah...), maklum disamping warga ingin sholat di masjid yang baru dan megah ini mereka juga ingin mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Prof. DR. Emil Salim mantan menteri kabinet era orde baru.
Begitu sampai di masjid ini kami hampir tidak kebagian tempat karena halaman telah penuh, sementara Ayah menuju barisan shaf laki-laki, bunda bertiga dengan Sufa dan Asa di barisan perempuan. Sebelum sholat ada peringatan melalui pengeras suara bahwasanya bgi ibu-ibu yang membawa anak-anak kecil harap menjaga ketenangan selama ibadah berlangsung. Waaah..memang banyak sekali anak-anak kecil ditambah lagi ada tukang jualan balon yang memanfaatkan moment untuk meraup keuntungan, jadilah banyak anak-anak kecil yang menenteng balon dan tidak sedikit yang menangis merengek minta dibelikan balon. Bunda sempet khawatir juga jangan-jangan nanti Asa atau Sufa ikutan merengek dan menangis...
Ternyata dugaan bunda keliru, terutama Asa, meskipun ada anak disamping kami yang memegang balon dia sama sekali tidak meminta dan kelihatan tidak tertarik, bahkan ketika balon si anak itu sempat mendekatinya karena terbawa angin dia nggak berani menyentuhnya, mungkin dia berfikir “itu kan bulkan milik aku..” Aiih pinternya, bunda sempat berfikir...aneh padahal kalau dirumah lagi pegang balon dia sama sekali nggak mau melepasnya bahkan sering rebutan sama kakaknya.Alhamdulillah Sholat Ied berjalan lancar meskipun banyak tangis anak-anak disana-sini sampai-sampai khutbahnya ngga kedengeran, tapi yang penting Asa nggak ikutan andil menyumbangkan tangisnya..Bravo Asa...
Tiba saatnya menyaksikan penyembelihan hewan qurban, kami menyaksikannya ngga usah jauh-jauh cukup di musholla belakang rumah yang mendapatkan 8 ekor kambing untuk disembelih sekalian melatih keberanian Sufa. Awalnya dia ngga papa tetapi lama-kelamaan dia menjauhi kerumunan orang sambil menggigit jari dengan mata berkaca-kaca, trus dia bilang “Bunda, kenapa sih kambingnya harus dipotong, kan kasihan?”, Bunda menjelaskan sebisa mungkin agar mudah diterima logika dia, agak sulit karena dila lebih kasihan sama kambingnya ketimbang harus mendengarkan penjelasan bunda, setelah itu dia maksa minta pulang dan tidak mau menyaksikan sampai selesai sementara adiknya malah merengek ngga mau pergi...ahh kontradiktif, maklum adiknya belum ngerti, judulnya dia cuma mau lihat kambing..titik.
Banyak hikmah yang bisa kita ajarkan kepada si kecil seputar ritual pemotongan hewan qurban yang merupakan simbol kepatuhan ummat manusia terhadap Rabbnya. Kita bisa mengenalkan kepada mereka salah satu bentuk ketaatan manusia kepada Allah melalui moment Iedul Adha ini, dengan begitu perlahan-lahan anak akan mengerti bahwa apa yang sekarang jadi miliknya suatu saat harus direlakan untuk menjadi milik orang lain atau bahkan hilang sekalipun. Dalam hal ini nilai-nilai keikhlasan harus kita tanamkan sejak dini supaya anak menjadi terbisa berbagi tanpa merasakan kehilangan.
Sampai di rumah, pertanyaan-pertanyaan seputar kambing dan qurban terus mengalir dari mulut mungil Sufa, tinggal bunda dan ayah yang kewalahan meladeni pertanyaannya tanpa sempat makan hehehe...dasar anak-anak.

Sabtu, 06 Desember 2008

Sleeping Beauty

Wajah-wajah tak berdosa ini sangat menggemaskan, bunda paling suka ngambil gambar anak-anak lagi tidur, soale innocent banget, tanpa dosa...Kalau lagi ngeliat mereka tidur, rasanya nyeseeel banget kalau siang tadi abis ngomel..nih dia fotonya:


Si kakak paling seneng sama asesoris yang berbau princes atau barbie sampe tidur aja dikelilingi gambarnya, mau tau ga? itu baju yang di pake waduuh...ringke alias kering pake, ga pernah dikasih istirahat barang sehari tuh baju, bunda mpe bosen liatnya. Dia udah tidur sendiri lho..hebat ya? sejak masuk TK dia udah minta tidur sendiri, bunda aja sempet kaget masa iya dia berani, tapi emang betul lho...ternyata dia berani tapi sebelum tidur banyak ritualnya, misalnya bikin susu trus baca cerita dan terakhir dielus-elus punggungnya baru deh bisa puless. Kalau adiknya sih apa ajalah...belum ngerti kali yaa..dia kalo tidur pake singlet doang biar ademmm....

Rabu, 03 Desember 2008

JANGAN PERNAH BERHENTI BERMIMPI

Mimpi adakah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Bait pertama syair lagu dari Sountrack film Laskar Pelangi ini mengajak kita, setiap manusia untuk memiliki mimpi dan berani bermimpi meskipun dalam jangkauan akal sehat kita tidak akan mungkin mewujudkannya, namun kita harus yakin bahwa kita punya Allah yang akan membantu dan membimbing kita untuk mewujudkan apa-apa yang kita impikan...disertai usaha keras kita tentunya.
Mimpi bukanlah milik orang-orang mampu yang setiap memiliki keinginan selalu terpenuhi dengan mudah, tetapi mimpi adalah milik siapa saja yang mau dan berani bermimpi. Hidup memang tak selamanya indah, tak selamanya berjalan seperti apa yang kita harapkan, kadang-kadang kita merasa diperlakukan tidak adil dan cenderung menyalahkan nasib, waah..kalau sudah begini hati-hati lho...salah-salah kita malah berburuk sangka sama Allah (Na'udzubillah).
Warnailah hidup ini dengan cinta, karena dengan cinta, hidup akan terasa lebih indah, masalah akan terasa lebih ringan, pengorbanan akan terasa lebih ikhlas, penderitaan akan terasa nikmat dan yang pasti hidup akan lebih berwarna.....
Bagi kamu-kamu yang sudah punya putra-putri yang masih imut-imut, ajarkan mereka untuk berani bermimpi, karena mimpi adalah asa, harapan yang akan mengiringi langkah mereka sehingga hidup mereka kelak lebih kaya akan warna.
Pastinya kamu-kamu dah hafal lagunya Laskar Pelangi dong..tapi gapapa ya kalau bunda tulis ulang disini buat kamu-kamu yang mempunyai mimpi dan mencintai hidup... from bunda with love...

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
Laskar pelangi takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu diangkasa
Warnai bintang di jiwa

Reff:
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia....selamanya..

Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita

Laskar pelangi takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi

Reff:
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia....selamanya....selamanya
Laskar pelangi takkan terikat waktu....



TIPS MENGELOLA KONFLIK

Setiap orang pasti pernah mengalami konflik, baik di rumah, di kantor, di sekolah terlebih di lingkungan sosial. Konflik akan timbul bila terjadi perbedaan, seperti perbedaan pendapat, perbedaan keinginan, harapan ataupun kepentingan. Biasanya yang kerap memicu terjadinya konflik adalah adanya perbedaan kepentingan baik itu individu maupun kekentingan kelompok atau golongan.

Dalam hal ini, kita harus pandai bersikap untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dan bukan terfokus pada konflik itu sendiri yang terkadang malah dapat menimbulkan masalah baru, hal inilah yang harus kita hindari.

Sebagai makhluk sosial yang dikaruniai nurani oleh Allah SWT, seyogyanya kita dapat menyikapi perbedaan dengan lumrah karena didunia ini mustahil tidak ada perbedaan atau dengan kata lain perbedaan itu akan selalu ada.

Dalam menyikapi perbedaan yang pada akhirnya berujung pada konflik, ada tiga cara sederhana namun harus konsisten diterapkan agar konflik itu tidak terjadi atau minimal dapat dihindari. Pertama, tumbuhkan semangat persaudaraan. Kenapa hal ini menjadi penting? Karena apabila dalam diri kita sudah tumbuh semangat bersaudara maka walaupun kita berbeda suku atau berbeda pendapat tetapi kita dapat meredamnya dan yang akan timbul adalah rasa persaudaraan yang kuat. Kedua, tumbuhkan semangat mencari solusi. Apabila kita terlanjur terperangkap dalam sebuah konflik, maka segeralah mencari solusinya agar konflik tersebut tidak berkepanjangan dan dapat merusak hubungan persaudaraan yang sudah terjalin dengan baik. Buatlah solusi-solusi alternatif dan pilihlah mana yang termudah dan terbaik. Ketiga, tumbuhkan sikap Maslahat lil Ummah atau win-win solution, Dalam menyelesaikan sebuah konflik diharapkan tidak ada fihak yang dirugikan atau tidak boleh ada rasa ingin menang sendiri. Kedua fihak harus sepakat sehingga tidak ada yang tersakiti dan disakiti, harus saling menjaga perasaan masing-masing sehingga ketika keluar dari konflik dan kedua belah fihaklah yang menjadi pemenang.

Demikianlah tiga cara sederhana mengelola konflik, Rasulullah menginginkan ummatnya menjadikan suatu perbedaan sebagai sebuah rahmat bukan sebagai pemicu terjadinya perpecahan. Yakinlah bahwa akan ada fihak yang merasa senang apabila ummat islam terpecah belah. Na'udzubillahi min dzalik.Wallahu A'lam.

(Dikutip dari buku AMANAH Manajemen qolbu untuk kepemimpinan. Aa Gym)


Rabu, 26 November 2008

Wajah Tempoe Doeloe dan Sekarang



Nggak akan ada masa kini kalau nggak ada Masa lalu, emang siih kita nggak boleh terlena dan terjebak oleh masa lalu, tapi kalau hanya sekedar mengenang apalagi kita jadikan flash back sebagai pelajaran menurut bunda itu sah-sah aja bahkan bisa dibilang perlu, kan ada pepatah “Pengalama adalah guru yang terbaik”, sepakat ndaaak..........

Nah saat ini yang bunda omongin bukan cerita atau pengalaman masa lalu, tetapi gambar, foto diri atau hasil jepretan masa lalu. Contohnya seperti seperti yang bunda posting ini. Lucu juga lho buat membandingkan wajah masa lalu kita dengan wajah yang sekarang, seberapa banyak perubahannya. Bagi yang sudah punya putra atau putri bandingkan deh wajahnya dengan wajah kita, ga terasa kita ngucap sendiri tuh “ foto anakku (di usia yang sama dengan tahun yang berbeda) persis banget dengan aku ya....”, pasti ketawa sendiri deh liatnya...

Tipsnya, coba cari-cari lagi foto-foto jadul alias jaman dulu kita yang masih item putih tuuh.....simpan baik-baik untuk dijadikan kenangan anak cucu kita kali yaa...Dan jangan lupa dokumentasikan dengan rapi foto anak-anak kita, karena suatu saat mereka akan tumbuh dewasa dan membutuhkannya untuk mengikuti jejak orangtuanya. OK....selamat berburu foto-foto masa lalu......

Keterangan gambar: (Atas) Foto1: Asa Sofia umur 6bl, Foto2: Ayah umur 6bl. (Bawah) Foto1: Sufa umur 5th, Foto2: Bunda umur 5th.



Selasa, 25 November 2008

BERKUDA DI KAWASAN BINTARO



Iedul Adha tahun ini seperti biasanya, kami melaksanakan sholat Ied di Masjid dekat rumah kemudian melihat proses pemotongan hewan qurban baru setelah itu kami silaturrahim ke rumah kakak tertua. Tahun ini adalah lebaran pertama kami jalankan tanpa kehadiran orang tua, karena kakeknya anak-anak meninggal bulan Desember tahul lalu (2007), kalau ibarat anak ayam kami telah kehilangan induk hehe tapi Alhamdulillah silaturrahim tetap kami jaga karena kami (bunda) merupakan keluarga besar (11 bersaudara), kebayang deh kalau lagi kumpul semua dalam satu waktu wuiiih rammme banget tapi seruuu...Sementara orang tua dari Ayah ada di Tegal jadi nggak mungkin kami pulang kampung lagi.
Kali ini kami sholat di Masjid Raya Bani Umar yang baru saja diresmikan oleh Presiden SBY Oktober 2008 lalu, dan ini merupakan penyelenggaraan Sholet Ied pertama di masjid ini. Meskipun baru namun animo masyarakat sekitar komplek Bintaro luar biasa besar, jamaah membludak, masjid yang terdiri dari tiga lantai ini dipenuhi jamaah sampai tumpah-tumpah ke halaman masjid...(aer kali tumpah...), maklum disamping warga ingin sholat di masjid yang baru dan megah ini mereka juga ingin mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Prof. DR. Emil Salim mantan menteri kabinet era orde baru.
Begitu sampai di masjid ini kami hampir tidak kebagian tempat karena halaman telah penuh, sementara Ayah menuju barisan shaf laki-laki, bunda bertiga dengan Sufa dan Asa di barisan perempuan. Sebelum sholat ada peringatan melalui pengeras suara bahwasanya bgi ibu-ibu yang membawa anak-anak kecil harap menjaga ketenangan selama ibadah berlangsung. Waaah..memang banyak sekali anak-anak kecil ditambah lagi ada tukang jualan balon yang memanfaatkan moment untuk meraup keuntungan, jadilah banyak anak-anak kecil yang menenteng balon dan tidak sedikit yang menangis merengek minta dibelikan balon. Bunda sempet khawatir juga jangan-jangan nanti Asa atau Sufa ikutan merengek dan menangis...
Ternyata dugaan bunda keliru, terutama Asa, meskipun ada anak disamping kami yang memegang balon dia sama sekali tidak meminta dan kelihatan tidak tertarik, bahkan ketika balon si anak itu sempat mendekatinya karena terbawa angin dia nggak berani menyentuhnya, mungkin dia berfikir “itu kan bulkan milik aku..” Aiih pinternya, bunda sempat berfikir...aneh padahal kalau dirumah lagi pegang balon dia sama sekali nggak mau melepasnya bahkan sering rebutan sama kakaknya.Alhamdulillah Sholat Ied berjalan lancar meskipun banyak tangis anak-anak disana-sini sampai-sampai khutbahnya ngga kedengeran, tapi yang penting Asa nggak ikutan andil menyumbangkan tangisnya..Bravo Asa...
Tiba saatnya menyaksikan penyembelihan hewan qurban, kami menyaksikannya ngga usah jauh-jauh cukup di musholla belakang rumah yang mendapatkan 8 ekor kambing untuk disembelih sekalian melatih keberanian Sufa. Awalnya dia ngga papa tetapi lama-kelamaan dia menjauhi kerumunan orang sambil menggigit jari dengan mata berkaca-kaca, trus dia bilang “Bunda, kenapa sih kambingnya harus dipotong, kan kasihan?”, Bunda menjelaskan sebisa mungkin agar mudah diterima logika dia, agak sulit karena dila lebih kasihan sama kambingnya ketimbang harus mendengarkan penjelasan bunda, setelah itu dia maksa minta pulang dan tidak mau menyaksikan sampai selesai sementara adiknya malah merengek ngga mau pergi...ahh kontradiktif, maklum adiknya belum ngerti, judulnya dia cuma mau lihat kambing..titik.
Banyak hikmah yang bisa kita ajarkan kepada si kecil seputar ritual pemotongan hewan qurban yang merupakan simbol kepatuhan ummat manusia terhadap Rabbnya. Kita bisa mengenalkan kepada mereka salah satu bentuk ketaatan manusia kepada Allah melalui moment Iedul Adha ini, dengan begitu perlahan-lahan anak akan mengerti bahwa apa yang sekarang jadi miliknya suatu saat harus direlakan untuk menjadi milik orang lain atau bahkan hilang sekalipun. Dalam hal ini nilai-nilai keikhlasan harus kita tanamkan sejak dini supaya anak menjadi terbisa berbagi tanpa merasakan kehilangan.
Sampai di rumah, pertanyaan-pertanyaan seputar kambing dan qurban terus mengalir dari mulut mungil Sufa, tinggal bunda dan ayah yang kewalahan meladeni pertanyaannya tanpa sempat makan hehehe...dasar anak-anak.

Selasa, 18 November 2008

Putriku

Putriku Cantik dan lucu ya... Yang pertama namanya Failasufa (5th) dan yang kecil imut namanya Asa Sofia (1,5th). Kalau dirumah rame banget lho..walaupun cuma berdua serasa banyakan gitu.....